Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara

Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Udara
Lambang TNI AU.png
Lambang Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Udara
Didirikan9 April 1946
Negara Indonesia
Tipe unitAngkatan Udara
Jumlah personil34,000 (2011)
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
MottoSwa Bhuwana Paksa
(Sanskrit, lit:"Sayap Pelindung Tanah Airku".")
Pesawat dan helikopter631 (2012)
Komando tempur
Kepala Staf Angkatan UdaraMarsekal Ida Bagus Putu Dunia
Lencana
Roundel
Roundel 1946-1949
Pesawat/Helikopter tempur
Pesawat serbuSu-30, F-16, Hawk Mk. 209,KF-X
Radar pesawatC-295 AEW&C
Pesawat tempurSu-27, Su-30, F-16, F-5, T-50 Golden Eagle
Pesawat sergapSu-27, F-16
Pesawat patroli737-2X9 Surveiller, CN235MPA,C-295MPA, NC-212MPA
Pesawat pengintaiEMB-314
Pesawat latihKT-1, Hawk Mk.109, T-34,AS/SA-202, T-50 Golden Eagle,Su-30
Pesawat pengangkutC-130, CN-235, CASA-C-295,F-27, F-28, C-212, Boeing 737-400
Situs resmi
Situswww.tni-au.mil.id
Tentara Nasional Indonesia
Lambang TNI 2013.png

Kecabangan Militer
Angkatan Darat TNI Angkatan Darat
Angkatan Laut TNI Angkatan Laut
Angkatan Udara TNI Angkatan Udara
Lainnya
Lambang TNI.png Sejarah TNI
Lambang TNI.png Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Angkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Angkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Angkatan Udara Pangkat di TNI-AU

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (atau biasa disingkat TNI Angkatan Udara atau TNI-AU) adalah salah satu cabang angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di udara.
TNI Angkatan Udara pada awalnya merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat yang dulunya bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR Jawatan Penerbangan). TNI Angkatan Udara dibentuk dan mulai berdiri sendiri pada tanggal 9 April 1946 bersamaan dengan dibentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI Angkatan Udara) sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD Tahun 1946.
TNI Angkatan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) yang menjadi pemimpin tertinggi di Markas Besar Angkatan Udara (MABESAU). KASAU saat ini dijabat oleh Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Kekuatan TNI-AU saat ini memiliki dua komando operasi yaitu Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) yang bermarkas di Bandara Halim PerdanakusumaJakarta dan Komando Operasi Angkatan Udara II (Koops AU II) yang bermarkas di Makassar.

Sejarah

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.
Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pemboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.
Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti jenis Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU. Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima beberapa aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depot logistik lainnya. Beberapa jenis pesawat Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.
Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA). Saat itu TNI AU mendapat pesawat tempur dari Uni Soviet dan Eropa Timur, berupa MiG-17, MiG-19, MiG-21, pembom ringan Tupolev Tu-2, dan pemburu Lavochkin La-11. Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora.
TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi dibawah dipimpin oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

Tugas

Sesuai dengan UU TNI pasal 10, Angkatan Udara bertugas:
  • Melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan.
  • Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
  • Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara.
  • Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Organisasi

TNI-AU berada di bawah Markas Besar TNI. Perwira tersenior Angkatan Udara, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, adalah perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Marsekal mengepalai Angkatan Udara di bawah Panglima TNI. Mabes TNI AU membawahi Komando Utama atau biasa disingkat Kotama.

Komando Operasi Angkatan Udara I

Wacana ke depan Komando Operasi TNI AU I dan II diubah menjadi Komando Wilayah Udara atau disingkat Kowilud. Dikarenakan luasnya wilayah udara NKRI yaitu wilayah udara di atas daratan dan lautan, maka Kowilud dibagi menjadi 3 wilayah udara yaitu:
  • Kowilud I mencakup wilayah Barat NKRI
  • Kowilud II mencakup wilayah Tengah NKRI
  • Kowilud III mencakup wilayah Timur NKRI
TNI-AU150409-3.jpg
Koopsau I mencakup wilayah Barat, markas komando di komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta. Panglima Koopsau I Marsekal Muda TNI Muhamad Syaugi, S.sos dan Kapala Staf Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara, SE.
Koopsau I membawahi beberapa pangkalan udara.
Sukhoi Su-30 MK2 Flanker TNI-AU
Tipe A :
  1. Lanuma Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta
  2. Lanuma Atang Sendjaja (ATS), Bogor
  3. Lanuma Roesmin Nurjadin (RSN)= Terdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 12 dan 16, Pekanbaru (akan naik status menjadi tipe A)
  4. Lanuma Supadio (SPO) , Pontianak (akan naik status menjadi tipe A) = Terdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 11 dan Nirawak
  5. Lanuma Suryadarma (SDM), Subang (akan naik status menjadi tipe A) = Terdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 7 dan rencana Skadud 9 Heli super combat
Tipe B :
  1. Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
  2. Lanud Soewondo (SWO), Medan
  3. Lanud Husein Sastranegara (HSN), Bandung
  4. Lanud Padang (PDA), Padang (akan naik status menjadi tipe B) = disiapkan untuk Lanud operasi dan altenatif pendukung Ibukota.
  5. Lanud Palembang (PLM), Palembang (akan naik status menjadi tipe B) = disiapkan untuk Lanud operasi dan altenatif pendukung Ibukota.
Tipe C :
Sejumlah pesawat jet tempur Sukhoi disiagakan di bandara internasional Hang Nadim, Batam sejak Senin (28/10). Keberadaan jet-jet tempur milik TNI Angkatan Udara ini dalam rangka latihan militer di Provinsi Kepri.
Pesawat tempur Sukhoi Su-30 menjatuhkan bom pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10/2012).
  1. Lanud Maimun Saleh (MUS), Sabang (akan naik status menjadi tipe B)
  2. Lanud Tanjung Pinang (TPI), Tanjung Pinang (akan naik status menjadi tipe B)
  3. Lanud Hang Nadim, Batam
  4. Lanud Ranai (RNI), Natuna (akan naik status menjadi tipe B)
  5. Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
  6. Lanud Haji Abdullah Sanusi Hanandjoeddin (TDN), Belitung
  7. Lanud Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya
Tipe D :
  1. Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
  2. Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
  3. Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang (akan naik status menjadi tipe C)
Rencana Pembangunan :
  1. Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
  2. Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi

Komando Operasi Angkatan Udara II[

Wacana kedepan Komando Operasi TNI AU I dan II diubah menjadi Komando Wilayah Udara atau disingkat Kowilud. Mengingat begitu luasnya wilayah udara NKRI yaitu wilayah udara diatas daratan dan lautan, maka Kowilud dibagi menjadi 3 wilayah udara yaitu :
  • Kowilud I mencakup wilayah Barat NKRI
  • Kowilud II mencakup wilayah Tengah NKRI
  • Kowilud III mencakup wilayah Timur NKRI
Koopsau II mencakup wilayah timur, markas komando di komplek Lanuma Hasanudin Makassar. Panglima Koopsau II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna dan Kapala Staf Marsekal Pertama TNI Agus Dwi Putranto.
Koopsau II membawahi beberapa pangkalan udara.
Genaral Dynamics F-16A Fighting FalconTNI-AU
Tipe A :
  1. Lanuma Hasanuddin (HND), Makassar
  2. Lanuma Iswahyudi (IWJ), Madiun
  3. Lanuma Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
  4. Lanuma Jayapura (JAP), Jayapura (Akan naik status menjadi Tipe A)
  5. Lanuma Ngurah Rai (RAI), Denpasar (Akan naik status menjadi Tipe A)
Tipe B :
  1. Lanud Surabaya (SBY), Surabaya (Akan naik status menjadi Tipe A)
  2. Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
  3. Lanud Pattimura (PTM), Ambon
  4. Lanud Eltari (ELI), Kupang
  5. Lanud Manuhua (MNA), Biak
  6. Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin (Akan naik status menjadi Tipe B)
  7. Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado
Tipe C :
  1. Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
  2. Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
  3. Lanud Rembiga (RBA), Mataram
  4. Lanud Merauke (MRE), Merauke (Akan naik status menjadi Tipe B)
  5. Lanud Tarakan (TAK), Tarakan
Tipe D :
  1. Lanud Leo Wattimena (MRT), Halmahera Utara (Akan naik status menjadi Tipe C)
  2. Lanud Dumatubun (DMN), Tual (Akan naik status menjadi Tipe C)
  3. Lanud Timika (TMK), Timika

Kohanudnas

Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia atau biasa disingkat (KOHANUDNAS), markas komando di Komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta.

Korps Pasukan Khas

Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya.
Tugas dan tanggung jawab Korpaskhas sama dengan pasukan tempur lainnya yaitu sebagai satuan tempur negara, yang membedakan yaitu dari semua fungsi paskhas sebagai pasukan pemukul NKRI yang siap diterjunkan disegala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI. Paskhas mempunyai Ciri Khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Korpaskhas bertugas membina kekuatan dan kemampuan satuan Paskhas sebagai pasukan matra udara untuk siap operasional dalam melaksanakan perebutan sasaran dan pertahanan obyek strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer atas kebijakan Panglima TNI.

Koharmatau

Komando Pemeliharaan Materiil TNI Angkatan Udara atau biasa disingkat (Koharmatau) markas komando berada di Lanud Husein Satra Negara Bandung, membawahi :
  1. Depo 10 di Lanud Husein S, Bandung
  2. Depo 20 di Lanuma Iswahyudi, Madiun
  3. Depo 30 di Lanuma Abd Saleh, Malang
  4. Depo 40 di Lanud Sulaiman, Bandung
  5. Depo 50 di Lanud Adi Soemarmo, Surakarta
  6. Depo 60 di Lanud Iswahyudi, Madiun
  7. Depo 70 di Lanud Sulaiman, Bandung

Akademi Angkatan Udara

Akademi Angkatan Udara atau biasa disingkat (AAU) dengan Ksatrian berada di Yogyakarta, dipimpin oleh seorang Gubernur berpangkat Marsekal Muda dibantu seorang Wakil Gubernur berpangkat Marsekal Pertama.
Sebutan untuk taruna AAU disebut Karbol, saat ini Karbol dibagi menjadi tiga jurusan yaitu : Aeronautika, Elektronika dan Teknik Manajemen Industri. Kedepan akan ditambah satu jurusan lagi yaitu Paskhas. Setelah dilantik kesemua Karbol diberik kesempatan untuk mengikuti seleksi masuk menjadi Penerbang. Pendidikan dilaksanakan selama 4 tahun dan setelah lulus dan dilantik menjadi Perwira, Karbol berhak menyandang predikat sebagai Sarjana Pertahanan.

Kodikau

Komando Pendidikan TNI AU atau biasa disingkat (Kodikau) markas komando berada di Komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta, terdiri :
  1. Terdiri dari 2 Wingdik
    1. Wingdikum Di Lanuma Halim P.K. Jakarta Dan Lanuma Atang S. Bogor
    2. Wingdiktekkal Di Lanud Suryadarma Subang Dan Lanud Husein S. Bandung
  2. Lanud tempat pelaksanaan pendukung Kodikau :
    1. Lanuma Adi Sutjipto Yogyakarta
    2. Lanud Adi Soemarmo Surakarta
    3. Lanud Sulaiman Bandung
  3. Sekolah Kesatuan Komando Angkatan Udara (SEKKAU) Ksatrian berada di Komplek Lanuma Halim PK Jakarta,(Diperuntukkan untuk para Pama sebagai jenjang karier ke pangkat mayor atau Pamen)

Seskoau

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (SESKOAU) dengan Ksatrian berada di Lembang Bandung. Sekolah ini diperuntukan bagi para perwira enengah (pamen) sebagai syarat untuk menjadi seorang komandan satuan ataupun jenjang karier ke pangkat Kolonel).

Pangkat

Sebagaimana di kecabangan lainnya, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Angkatan Udara adalah Marsekal Besar dengan bintang lima. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Jenderal Besar di TNI Angkatan Darat dan Laksamana Besar di TNI Angkatan Laut. Sampai saat ini belum ada seorangpun perwira TNI Angkatan Udara yang dianugerahi pangkat tersebut, Marsekal dengan bintang empat, Marsekal Madyadengan bintang tiga, Marsekal Muda dengan bintang dua, Marsekal Pertama dengan bintang satu.

Kekuatan pasukan

Kekuatan Pasukan TNI Angkatan Udara

TNI Angkatan Udara saat ini dperkuat oleh 2 Pasukan yang keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda yaitu terdiri dari :
  1. Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Pasukan baret jingga yang dulu sangat terkenal dengan nama Pasukan Gerak Tjepat ((PGT) merupakan pasukan berkualifikasi Para Komando adalah pasukan pemukul tempur darat TNI Angakatan Udara bersifat ofensif, yang terdiri dari :
    1. Satbravo 90 Paskhas/Anti Teror
    2. Denmatra Paskhas
    3. Denhanud Paskhas
    4. Pasukan Para Komando (Yonko 461-469)
    5. Pusdiklat Pasukan Khas
  2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan TNI AU.(Bersifat Defensif). Pasukan baret biru terbilang baru karena sebelumnya satuan ini telah ada setiap lanuma dan lanud di seluruh Indonesia yang anggotanya terbentuk dengan mengambil beberapa orang dari tiap staf yang ada di pangkalan dengan di kepalai seorang perwira sebagai Kasi Kamhanlan. Kedepan Kamhanlan akan dibentuk menjadi Satuan sendiri dipimpin oleh seorang Pama sebagai Komandan Satuan Kamhanlanau yang bertugas melaksanakan pengamanan, pertahanan pangkalan TNI AU juga sebagai pasukan taktis dari tiap lanud. Tugas pengamanan pangkalan sebelumnya diemban oleh Satuan Provost AU kala itu masih menggunakan korps pasukan (Psk)yang salah satunya bertugas sebagai Pamfik, maka setelah berubah menjadi POMAU selanjutnya dikembalikan melaksanakan tugas-tugas kepolisian militer yaitu Gaktiblin, penyidikan, walmor dan protokoler.

Komando Paduan Tempur Udara

Pelaksanaan operasi tempur TNI Angkatan Udara merupakan gabungan dari unsur-unsur tempur yang dimiliki yaitu unsur pesawat/pangkalan, unsur radar dan unsur pasukan pemukul dan pertahanan udara Korpaskhas. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan suatu operasi udara atau untuk lebih mudah menyingkatnya dengan istilah Komando Paduan Tempur Udara. Kotama Operasi pelaksananya adalah :
  1. Koopsau, terdiri dari :
    1. Unsur pesawat (Tempur, Angkut, Intai, Heli)
    2. Unsur pendukung (Lanuma/Lanud)
  2. Kohanudnas, terdiri dari :
    1. Satuan radar GCI (Ground Control Interception)
    2. Satuan radar EW (Early Warning)
  3. Korpaskhas, terdiri dari :
    1. Satuan pemukul (Batalyon Komando 461-469)
    2. Satuan pertahanan udara (Detasemen Hanud Paskhas)
    3. Satuan matra (Detasemen Matra Paskhas)
    4. Satuan anti teror (Satbravo 90/AT)

Alat utama sistem persenjataan

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara sudah memesan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang baru yang akan diperkenalkan kepada publik pada perayaan hari ulang tahun TNI yang ke 69, pada tanggal 5 Oktober 2014 nanti.

Secara kualitatif kebutuhan alutsista dan penggelarannya disusun berdasarkan tugas-tugas untuk melaksanakan operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan di darat dan di laut, maka idealnya harus memiliki :
Kekuatan Pemukul Udara
  1. Pesawat penyerang yang mampu melaksanakan operasi udara strategis dan taktis untuk penghancuran sasaran darat maupun perairan sampai dengan daerah persiapan lawan.
  2. Pesawat Peringatan Dini / Advanced Early Warning (AEW) yang mampu melaksanakan manajemen pertempuran udara. Perang elektronika untuk mengganggu kemampuan gelombang elektromagnetik musuh dan menjamin kelancaran penggunaan gelombang elektromagnet sendiri.
  3. Pesawat Tanker yang mampu melaksanakan dukungan Air Refeuling bagi pesawat penyerang yang direncanakan untuk beroperasi jauh di luar ZEE.
  4. Pesawat komando yang dilengkapi dengan sarana K3I dan memiliki jarak jangkau dan kemampuan yang memadai sebagai sarana pimpinan untuk mengendalikan dan memonitor jalannya operasi yang dibutuhkan pesawat Kodal.
Kekuatan Intai Udara
  1. Pesawat Intai udara Strategis, untuk pengintaian sampai di luar batas ZEE.
  2. Pesawat Intai udara Taktis, untuk pengintaian secara detail daerah pertempuran baik pesawat berawak maupun tak berawak.
Kekuatan Lintas Udara
  1. Pesawat Angkut Strategis yang mampu mengangkut Batalion Lintas Udara Korpaskhas ke daerah trouble spot.
  2. Pesawat Angkut Taktis dan Helikopter.
  3. Pesawat Angkut Khusus VVIP/VIP baik fix wing maupun rotary wing.
Kalau diturunkan ke tingkat operasional, TNI Angkatan Udara memerlukan jet-jet tempur dalam beragam kemampuan sejumlah 250-300 unit, 40 pesawat sekelas C-130 Hercules, 2 pesawat sekelas E-3 Sentry AWACS dengan pertimbangan satu di barat dan satu di timur, serta 8 pesawat sekelas E-2C Hawkeye masing-masing 4 di barat dan timur. Tentu penggelaran kekuatan seperti ini belum memadai karena TNI Angkatan Udara harus melengkapi diri dengan pesawat pembom, pemburu-pembom jarak jauh, pesawat anti gerilya Counter Insurgency (COIN), pesawat tanker, heli-heli combat-SAR, radar-radar GCI dan EW, pemekaran pasukan korpaskhas dengan cara membentuk batalyon-batalyon pemukul dan batalyon-batalyon pertahanan udara berupa situs-situs rudal darat ke udara (SAM), serta artileri anti serangan udara dan merupakan gagasan ideal yang mesti masuk dalam Grand Strategy yaitu pengadaan pesawat siluman.

Radar dan peluru kendali

Saat ini TNI AU mengoperasikan 16 situs radar di seluruh Indonesia.
Daftar peluru kendali yang digunakan TNI AU :
  • Udara-ke-udara
    • AIM-9 Sidewinder
    • R-73 Archer
    • R-27 Alamo
    • R-77 Adder
    • MAA-1 Piranha
  • Udara-ke-darat
    • AGM-65 Maverick
    • AGM-84 Harpoon
    • Kh-29 Kedge
    • Kh-31 Krypton
    • Kh-59 Kingbolt

PENGEMBANGAN/ VALIDASI ORGANISASI TNI AU MENUJU POSTUR KEKUATAN DAN KEMAMPUAN YANG IDEAL

Dalam melaksanakan tugas pokok TNI Angkatan Udara mempunyai fungsi pertahanan dan menegakkan hukum udara nasional dan internasionalyang dilaksanakan oleh kotama-kotama dalam TNI AU, terutama kotama tempur TNI AU yang terdiri dari Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas. Tak dapat dipungkiri , bahwa Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas adalah tiga komando utama pelaksana tempur TNI AU dalam melaksanakan operasi udara baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan kotama operasi lainnya. Validasi organisasi sangat segera diperlukan karena tuntutan perubahan lingkungan strategis pada masa kini maupun mendatang dengan cara menyatukan kotama-kotama TNI AU yang terpisah secara administrasi tapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mendukung tugas TNI AU.
RESTRUKTURISASI/ VALIDASI KOTAMA TEMPUR TNI AU yang diharapkan adalah sebagai berikut :
Panglima Komando Operasi Udara (Koopsud) dipimpin Panglima berpangkat Marsekal Madya(bintang 3) =
  1. Komando Tempur Udara (Air Combat Command)
    1. Komando Pertahanan Udara (Kohanud) dipimpin Panglima berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Kosekhanudnas I/II/III/IV, masing-masing dipimpin Panglima berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) :
        1. Wing/Resimen 100 Pertahanan Udara Rudal Jarak Jauh Paskhas / Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Yon 101 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          2. Yon 102 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          3. Yon 103 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          4. Yon 104 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas IV / Komandan berpangkat Letkol
        2. Wing 200 Radar dipimpin Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Satuan Radar 211-219 Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          2. Satuan Radar 221-229 Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          3. Satuan Radar 231-239 Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          4. Satuan Radar 241-249 Kosekhanudnas IV/ Komandan berpangkat Letkol
        3. Wing 300 Tempur Sergap dipimpin Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Skadron 301 Tempur Sergap Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron 302 Tempur Sergap Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron 303 Tempur Sergap Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron 304 Tempur Sergap Kosekhanudnas IV / Komandan berpangkat Letkol
        4. Wing/Resimen 400 Pertahanan Udara Titik Rudal Jarak Pendek Paskhas / Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Den Hanud 471 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          2. Den Hanud 472 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          3. Den Hanud 473 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          4. Den Hanud 474 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          5. Den Hanud 475 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          6. Den Hanud 476 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          7. Den Hanud 477 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          8. Den Hanud 478 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
          9. Den Hanud 479 Paskhas / Komandan berpangkat Letkol
    2. Komando Serangan Udara (Koserud) dipimpin Panglima berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Divisi Serangan Udara dipimpin Panglima berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) :
        1. Wing Tempur Strategis dipimpin Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Skadron Tempur Strategis 1 / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron Tempur Strategis 2 / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron Tempur Strategis 3 / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron Tempur Strategis 4 / Komandan berpangkat Letkol
        2. Wing Tempur Taktis dipimpin Komandan berpangkat Kolonel :
          1. Skadron Tempur Taktis 1 / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron Tempur Taktis 2 / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron Tempur Taktis 3 / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron Tempur Taktis 4 / Komandan berpangkat Letkol
      2. Divisi Parako PPRC Paskhas dipimpin Komandan berpangkat Brigadir Jendral Paskhas (bintang 1) :
        1. Brigade Parako PPRC 1 Paskhas (Yonko 461,462,463) dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
        2. Brigade Parako PPRC 2 Paskhas (Yonko 464,465,466) dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
        3. Brigade Parako PPRC 3 Paskhas (Yonko 467,468,469) dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
        4. Resimen Bantuan Tempur Paskhas dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
      3. Resimen Bantuan Administrasi Tempur Paskhas dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
      4. Sat Bravo 90 Paskhas Anti Teror dipimpin Komandan berpangkat Kolonel
      5. Den Matra 1/2/3 Paskhas dipimpin Komandan berpangkat Letkol
    3. Komando Dukungan Udara (Kodukud) dipimpin Panglima berpangkat Marsekal Muda (bintang 2) =
      1. Wing Angkut Berat
      2. Wing Angkut Sedang
      3. Wing Angkut Ringan
      4. Wing Intai
      5. Wing Heli
  2. Komando Wilayah Udara/Kowilud = Teritorial Udara (Air Region Command)
    1. Komando Wilayah Udara I (Teritorial Udara NKRI bagian Barat) Medan, Sumut. Dipimpin Panglima (Pangkowilud I) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Pekanbaru dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud disekitarnya.
      2. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Medan dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud disekitarnya.
      3. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud I
    2. Komando Wilayah Udara II (Teritorial Udara NKRI bagian Tengah) Surabaya,Jatim. Dipimpin Panglima (Pangkowilud II) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Supadio Pontianak dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud Pulau Kalimantan.
      2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Kalimantan.
      3. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Halim PK Jakarta dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Ibukota.
      4. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Ibukota.
      5. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Atang Senjaya Bogor dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Barat.
      6. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Barat.
      7. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Adi Sucipto Yogyakarta dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Tengah.
      8. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Tengah.
      9. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) ABD Saleh Malang dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Timur.
      10. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Timur.
    3. Komando Wilayah Udara III (Teritorial Udara NKRI bagian Timur) Makassar Sulawesi. Dipimpin Panglima (Pangkowilud III) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Hassanudin Sulawesi dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud Pulau Sulawesi.
      2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Sulawesi sekitarnya.
      3. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Jayapura Papua dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Papua sekitarnya.
      4. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Papua sekitarnya.
      5. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Ngurah Rai Bali dipimpin Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Nusa Tenggara sekitarnya.
      6. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Nusa Tenggara.
    4. Resimen Pertahanan Pangkalan Paskhas (Menhanlan Paskhas)
  3. Komando Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Dipimpin Komandan Jendral bintang dua berpangkat Mayjen TNI Paskhas.
  4. Komando Pemeliharaan dan Materiil TNI AU (Koharmatau) dipimpin Komandan bintang dua berpangkat Marsekal Muda.
  5. Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau) dipimpin Komandan bintang dua berpangkat Marsekal Muda.

Komando Operasi Udara (Koopsud)

Komando Operasi Udara (Koopsud) dipimpin Panglima berpangkat Bintang 3 (Marsekal Madya). Merupakan penggabungan dua Kotama yaitu Kohanudnas dan Koopsau dengan tugas melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung penegakan kedaulatan Negara di darat dan laut baik itu operasi pertahanan udara, serangan udara maupun dukungan udara dan melaksanakan pembinaan kemampuan personel disatuannya. Koopsud mempunyai fungsi operasi dan fungsi pembinaan dengan kedudukan di Jakarta, dalam pembinaan kesiapan operasi dan administrasi dibawah KSAU, dalam pembinaan kesiagaan dan pelaksanaan operasi di bawah Panglima TNI. Komando Operasi Udara (Koopsud) membawahi Komando Pertahanan Udara (Kohanud), Komando Serangan Udara (Koserud), Komando Dukungan Udara (Kodukud), dan Komando Pembinaan TNI Angkatan Udara (Kobinau). Jadi seluruh pelaksanaan Operasi udara langsung dibawah satu kesatuan Komando yaitu “Komando Operasi Udara” yang dipimpin oleh Panglima berpangkat Marsekal Madya (bintang tiga).

Pemberdayaan wilayah pertahanan udara

Sesuai dengan UU TNI pasal 10, Angkatan Udara salah satunya adalah bertugas melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara di seluruh Indonesia. Dalam konteks ini TNI AU diharapkan mampu melaksanakan pemberdayaan kewilayahan tentang pertahanan udara melalui pembinaan kepada masyarakat tentang potensi dirgantara diseluruh pelosok dan pencegahan secara dini ancaman udara melalui koordinasi aktif dengan satuan samping teritorial daerah, yaitu dengan menempatkan personel sebanyak 25 orang di tiap Korem di seluruh Indonesia. Pelaksanaan UU TNI pasal 10 implementasinya diantaranya adalah pembentukan Satuan Tugas Aksi Khusus Pengamanan Bandara Internasional (Satgas Aksus Pam Bandara) sebagai wujud tanggung jawab TNI AU melaksanakan tugas keamanan pertahanan wilayah pertahanan udara dari segala aspek gangguan, ancaman, bahkan teror kegiatan penerbangan. Organisasi Satgas Aksus Pam Bandara gabungan dari :
  1. Unit anti bajak udara dan anti teror (Sat Bravo 90)
  2. Unit Hanlan Paskhas
  3. Unit Satkamhanlan Lanud setempat
  4. Unit Pomau (Brigan dan Penyidik)
Penempatan Satgas Aksus Pam Bandara :
  1. Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta
  2. Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta
  3. Bandara Husein Sastra Negara
  4. Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
  5. Bandara Adi Sumarmo, Solo
  6. Bandara Ahmad Yani, Semarang
  7. Bandara Internasional Juanda, Surabaya
  8. Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh
  9. Bandara Internasional Kuala Namu, Medan
  10. Bandara Palembang
  11. Bandara Padang
  12. Bandara Pekanbaru
  13. Bandara Lampung
  14. Bandara Hangnadim, Batam
  15. Bandara Internasional Supadio, Pontianak
  16. Bandara Banjarmasin
  17. Bandara Balikpapan
  18. Bandara Kutai
  19. Bandara Internasional Ngurahrai, Bali
  20. Bandara Eltary, Kupang
  21. Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar
  22. Bandara Menado
  23. Bandara Pattimura
  24. Bandara Sentani, Jayapura
  25. Bandara Sorong
  26. Bandara Manuhua, Biak

Comments

semoga dengan blog ini dapat membantu anda dalam hal mencari tugas, ilmu pengetahuan,Dll..

jangan pernah melupakan sejarah kita yang ada di indonesia ini

kami akan mengusahakan selalu update hal yang baru

selamat membaca

salam kami

Popular posts from this blog

SEJARAH LEPASNYA TIMOR-TIMUR DARI NKRI

Demonstrasi Tahun 1998

Sejarah Lagu Anak-anak indonesia